SeulangaNews.com – Nenek moyang laba-laba pertama diperkirakan menghuni laut sebelum hidup di daratan, kira-kira 600 juta tahun yang lalu. Trilobita namanya, mirip kutu raksasa dengan panjang 60 sentimeter, bergerak di dasar laut dan memakan bangkai. Jenis ini punah kira-kira 250 juta tahun yang lalu (sumber Kompas).
Seberapa dekat kamu mengenal laba-laba? Hewan pemangsa (karnivora) dan terkadang bisa menjadi kanibal, serta makanan utamanya adalah serangga. Hewan pemangsa serangga, sejenis hewan berbuku-buku atau arthropoda dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap, dan tak memiliki kaki pengunyah.
Semua jenis laba-laba bahkan digolongkan ke dalam ordo (Araneae). Laba-laba dikenal juga dengan serangga yang memiliki banyak kaki dan memiliki kemampuan membuat jaring sendiri. Jaring ini digunakan untuk menangkap mangsa, sebagai makanan sehari hari.
Hewan kecil berkaki banyak ini–hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae, Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan, melalui sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
Hewan yang bisa membuat jaring di mana saja ia hidup ini, ternyata kemampuannya ini tidak ‘diwarisi’ semua laba-laba yang digunakan untuk menangkap mangsa, namun semua laba-laba mampu menghasilkan benang sutra. Serat sutra ini membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, (seperti film spiderman). Jaring laba-laba menurut ilmuan, hewan yang hidup di tempat yang lembab dan gelap, mampu menjerat mangsa, membuat kantung telur, serta melindungi lubang sarang.
Usia Betina Lebih Lama
Siapa yang mengetahui pasti usia laba-laba? Umur laba-laba ternyata bervariasi seperti hal nya siklus hidup laba-laba. Kebanyakan laba-laba hidup sekitar 2 tahun, namun beberapa diketahui dapat hidup hingga 20 tahun saat berada di penangkaran. Laba-laba betina cenderung hidup lebih lama dibandingkan laba-laba jantan.
Banyak laba-laba jantan mencapai kematangan dalam waktu 2 tahun dan mati setelah kawin. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh laba-laba betina yang memakannya. Namun, ada beberapa spesies laba-laba jantan yang mati karena proses kawin saja. Laba-laba betina mempunyai pengaruh yang besar terhadap umur laba-laba jantan.
Cara Unik Berkembang Biak
Untuk bereproduksi, laba-laba jantan membuat jaring khusus untuk menangkap spermanya dan memindahkannya ke pedipalpusnya, sepasang pelengkap kedua yang berfungsi sebagai organ sensorik. Laba-laba jantan kemudian mencari betina dari spesies yang sama yang siap kawin. Beberapa laba-laba betina melibatkan pejantan yang melakukan tarian rumit untuk mencegah betina memakan pasangannya.
Laba-laba memulai hidupnya di kantung telur. Jumlah telur per kantung tergantung jenis laba-laba, mulai dari satu telur hingga ribuan telur. Laba-laba betina mempertahankan telur-telur ini dengan berbagai cara. Ada yang membawa kantungnya, ada yang meninggalkan telurnya di zona pertahanan sehingga mereka bisa dengan mudah melindunginya, dan ada pula yang membiarkan telurnya tergantung pada nasibnya sendiri.
Berkaki Banyak
Sebagaimana dilansir dari National Geographic News, ilmuan menemukan jawaban kenapa laba-laba memiliki kaki yang banyak, melebihi kebutuhan mereka. Kaki berlebih itu jadi kaki cadangan. Demikian hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Naturwissenschaften.
Menurut para peneliti sekitar 10 persen seluruh laba-laba di alam memiliki kaki tidak lengkap. Alain Pasquet dari University of Nancy 1, Prancis, yang terlibat dalam penelitian menjelaskan bahwa laba-laba kehilangan salah satu dari delapan kaki mereka. Lebih lanjut Pasquet dan rekannya ingin mengetahui efek kehilangan kaki pada laba-laba.
Tim peneliti kemudian mengumpulkan 123 laba-laba Zygiella x-notata–60 memiliki delapan kaki, sementara 63 kehilangan satu atau beberapa kaki. Setiap laba-laba diberi kotak sendiri sehingga mereka dapat membuat sarang. Pasquet dan timnya mendapati bahwa jaring yang dibuat laba-laba berkaki tak lengkap tidak berbeda dengan jaring buatan laba-laba berkaki lengkap.
Kemudian, para peneliti meletakkan lalat di dalam kotak untuk melihat kemampuan berburu laba-laba yang kekurangan kaki. Hasilnya, laba-laba cacat tersebut tetap memiliki kemampuan berburu dan memangsa yang sempurna. Pasquet mengatakan ia dan kawan-kawannya sangat terkejut ternyata laba-laba kehilangan kaki masih sanggup berburu mangsanya.
“Kami terkejut. Kami berharap kehilangan kaki berpengaruh pda kemampuan berburu. Nyatanya tidak sama sekali,” kata Pasquet.
Berdasarkan temuan ini, peneliti menganggap laba-laba memiliki kaki dalam jumlah yang melebihi keperluan mereka. Jumlah kelebihan ini menjadi keuntungan saat salah satu atau beberapa kaki mereka dirusak pemangsa. Laba-laba memiliki 8 kaki, dan di setiap kakinya memiliki cakar yang digunakan untuk membuat jaring dan menangkap mangsanya.
Ada ribuan spesies laba-laba yang berbeda dengan beragam bentuk dan ukuran. Beberapa laba-laba sangat kecil, sementara yang lain bisa sangat besar. Laba-laba juga pemangsa yang efisien dan berperan penting dalam mengendalikan populasi serangga di alam. Meskipun beberapa spesies laba-laba bisa berbisa dan berbahaya bagi manusia, sebagian besar laba-laba tidak berbahaya dan bahkan dapat membantu mengurangi populasi serangga yang dapat merusak tanaman. (Afridayani/dari berbagai sumber)