Takengon – Festival lagu Gayo 2025 merupakan upaya melesterarikan warisan seni dan budaya lokal khususnya musik Gayo agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan hanya menjadi kenangan.
Hal tersebut diungkapkan, Pj. Bupati Aceh Tengah Subhandhy, AP, M.Si yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, Kemasyarakatan, dan Sumber Daya Manusia, Ir. Khaidir, MM, saat membuka acara festival lagu jemen 2025 se-Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah dalam rangkaian memeriahkan HUT Kota Tekengon ke 448 di Dream Hill Villa Bur Telege, Takengo, Sabtu (08/02/2025) pagi.
“jangan biarkan warisan budaya kita hanya menjadi kenangan”, tutur Staf Ahli Bupati Khaidir yang membacakan sambutan tertulis Pj. Bupati Aceh Tengah.
Lanjutnya, sebagai masyarakat yang berakar kuat pada adat budaya, semua pihak memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan mengembangkan kekayaan seni yang diwariskan oleh leluhur. “Oleh karena itu, kegiatan festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran bagi generasi muda agar lebih mengenal, mencintai, dan melestarikan lagu-lagu Gayo jemen”, tambahnya.
Disisi lain, Pj. Bupati menyoroti pengaruh budaya asing yang begitu kuat menyebabkan generasi muda semakin jauh dari seni dan tradisi Gayo sendiri. “Kita berharap dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya lagu Gayo jemen sebagai bagian dari identitas kita”, ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah berkomitmen untuk terus mendukung upaya pelestarian seni dan budaya daerah. “Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah dengan mendorong lebih banyak lagi kegiatan seperti festival ini, sehingga lagu Gayu jemen tidak hanya lestari, tetapi juga berkembang dan dikenal lebih luas, bahkan hingga ke tingkat nasional dan internasional”, ungkap Staf Ahli Bupati.
Sementara itu, Ketua panitia kegiatan festival, Ani Pinussa mengatakan selain dalam selain dalam rangka menyemarakan hari jadi ke 448 Kota Tekengon, festival ini juga merupaka upaya dalam melestarikan seni dan budaya lokal.
“Acara ini diselnggarakan bertujuan untuk memperkenalkan kembali lagu-lagu tradisional gayo sebagai warisan budaya yang perlu kita jaga bersama dan menciptakan kesadaran akan pentingnya lagu gayo jemen dan mendorong generasi muda untuk lebih menghargai warisan lagu yang telah diwarisakan oleh leluhur”, Kata Ani.
Dengan mengusung “Tema ekspresi jiwa dibalik sejuta lagu Gayo” kegiatan festival sebagai bentuk memeilihara, melestarikan dan mempromosikan lagu Gayo jemen agar tetap hidup dan berkembang ditengah atus zaman.
Kegiatan festival berlangsung selama dua hari tanggal 8 sampai sembilan februari yang diikuti puluhan peserta yang berasal dari Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah, memperebutkan hadiah jutaan rupiah dan sertifikat.