SeulangaNews. ComJakarta – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah terus memperjuangkan kebutuhan masyarakatnya melalui jalur pusat. Hal ini terlihat dari audiensi Bupati Aceh Tengah, Drs. Haili Yoga, M.Si, bersama Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) yang digelar di Grand Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (17/09/2025).
Audiensi ini dihadiri langsung oleh Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko, M.Sc., M.Phil, diwakili Deputi Bidang Percepatan Pemberdayaan Kapasitas dan Penyediaan Akses, Novrizal Tahar, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup.
Novrizal menjelaskan, BP Taskin merupakan lembaga baru yang dibentuk Presiden sebagai bukti keberpihakan pemerintah terhadap penanggulangan kemiskinan. “Komitmen pemerintah pusat dalam mengentaskan kemiskinan sangat kuat. Program-program yang kami jalankan diarahkan langsung untuk menyentuh masyarakat bawah”, tegasnya.
Salah satu program unggulan BP Taskin adalah Sekolah Rakyat yang ditujukan bagi masyarakat miskin kategori desil 1 dan 2. Melalui program ini, anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan fasilitas pendidikan secara gratis.
Selain itu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga digalakkan. Budiman menyebut, program ini tidak hanya bertujuan mengatasi stunting, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal. “Teknisnya memang belum sempurna karena ini program besar, tapi konsepnya sangat baik. Kami ingin memastikan gizi anak-anak terpenuhi, sekaligus membuka peluang usaha bagi penyedia lokal”, ujarnya.
Program lain yang diusung adalah Koperasi Merah Putih, sebuah terobosan ekonomi kerakyatan di mana rakyat menjadi pemegang saham utama. Dengan konsep ini, koperasi tidak lagi sekadar tempat simpan pinjam, melainkan instrumen untuk memperkuat perekonomian masyarakat.
Deputi Novrizal Tahar menambahkan, tugas utama BP Taskin adalah memastikan seluruh program pengentasan kemiskinan lintas kementerian berjalan efektif. “Kami akan membentuk Rencana Induk (Rimduk) yang akan menjadi pedoman bagi daerah, termasuk Aceh Tengah”, jelasnya.
Dalam forum tersebut, Bupati Haili Yoga memaparkan sejumlah usulan prioritas pembangunan yang erat kaitannya dengan pengentasan kemiskinan. Salah satunya adalah akses jalan produksi, pupuk, dan pipanisasi pertanian cabai yang mencapai 11 ribu hektare di Aceh Tengah. “Lahan cabai yang luas ini sangat potensial membantu menekan inflasi. Namun, tanpa jalan produksi, pupuk, pipanisasi dan irigasi memadai, hasilnya belum maksimal”, kata Haili Yoga.
Selain pertanian, Bupati juga menekankan pentingnya sanitasi air bersih sebagai faktor kunci penanggulangan kemiskinan. Ia mencontohkan, banyak masyarakat miskin masih kesulitan mendapatkan air layak konsumsi. “Sanitasi dan air bersih bukan sekadar infrastruktur, tapi berhubungan langsung dengan kesehatan dan kualitas hidup”, ujarnya.
Haili Yoga juga menggarisbawahi peran masjid dalam mendukung pengentasan kemiskinan. Melalui program sosial dan pengumpulan dana umat, masjid dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam membantu masyarakat miskin.
Lebih jauh, Bupati menyinggung pentingnya pembinaan pranikah sebagai salah satu strategi memutus rantai kemiskinan. “Kemiskinan sering bersumber dari pernikahan tanpa persiapan. Dengan pembinaan pranikah yang baik, kita bisa melahirkan generasi sehat, tidak stunting, dan siap menghadapi masa depan”, ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Bupati juga menyoroti kebutuhan akan program rumah layak huni (RLTH), bantuan perumahan, pendidikan, kesehatan, dan pembangunan MCK. Semua ini diharapkan bisa menjadi prioritas bersama dalam kerangka kerja sama antara Aceh Tengah dan BP Taskin.
Dengan adanya audiensi ini, Pemerintah Aceh Tengah optimis program-program nasional pengentasan kemiskinan dapat lebih cepat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Kami yakin, dengan dukungan BP Taskin, masyarakat Aceh Tengah akan lebih berdaya, sehat, dan sejahtera”, pungkas Haili Yoga.