Banda Aceh (29/12/2024) — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh sukses menyelenggarakan acara silaturahmi bersama mitra dan media massa dalam rangka penutupan tahun 2024. Acara ini berlangsung di ruang VIP d’Kupi Keudah dan dihadiri oleh berbagai pihak yang berkontribusi dalam program-program BKKBN sepanjang tahun ini.
Ketua BKKBN Aceh, Safrina Salim, SKM, M.Kes, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas berbagai pencapaian yang telah diraih. “Kami bersyukur mendapatkan banyak apresiasi dari pemerintah pusat dan terkait hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), saya optimis angka stunting di Aceh akan turun secara signifikan pada survei mendatang,” ujar Safrina.
Memasuki tahun 2025, BKKBN Aceh siap meluncurkan berbagai program inovatif sebagai tindak lanjut visi dan misi Presiden RI. Program tersebut meliputi: Taman Asuh Anak dan Day Care bekerja sama dengan PAUD untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, GENTING (Gerak Orang Tua Asuh Cegah Stunting), sebuah gerakan melibatkan orang tua asuh untuk membantu keluarga berisiko stunting, GATE (Gerakan Ayah Teladan), yang menekankan pentingnya peran ayah dalam perkembangan psikologis anak, AI-SuperApps untuk keluarga, sebuah aplikasi berbasis kecerdasan buatan untuk memudahkan akses informasi dan layanan keluarga, Lansia Berdaya, program untuk memberdayakan lansia agar tetap semangat dan produktif.
Orang tua asuh dalam program GENTING dapat berasal dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, BUMN, BUMD, individu, LSM, komunitas, pihak swasta, perguruan tinggi, dan media. Sementara itu, anak asuh yang menjadi sasaran program adalah ibu hamil, ibu menyusui, baduta (anak usia 0-23 bulan), dan balita (usia 24-59 bulan) dari keluarga miskin yang berisiko stunting.
Safrina juga menekankan pentingnya data keluarga yang berisiko stunting. Data ini digunakan sebagai dasar oleh Baitul Mal untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, BKKBN Aceh sedang mencari mitra donor untuk mendukung pencegahan stunting sejak dini. “Kami memiliki data keluarga yang berisiko stunting yang perlu segera ditangani agar anak-anak lahir sehat dan terbebas dari risiko stunting,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Safrina juga menyampaikan apresiasi kepada Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atas penghargaan kepada BKKBN Aceh sebagai perwakilan dengan pemanfaatan data terbaik. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada rekan-rekan media yang telah setia mengawal kegiatan BKKBN Aceh sepanjang tahun 2024.
Menutup acara, Safrina mengungkapkan bahwa BKKBN Aceh akan segera menjalankan program percepatan (Quick Win) melalui sosialisasi di berbagai wilayah dan pemetaan mitra untuk mendukung pelaksanaan program di tahun 2025.
“Dukungan dari mitra diharapkan dapat menghadirkan inovasi-inovasi baru yang mampu mempercepat penurunan angka stunting di Provinsi Aceh,” tutupnya dengan penuh optimisme.