Dr. Monalisa merupakan Dosen tetap dari Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala sejak tahun 2008. Dosen yang dikenal dengan aktivitasnya di bidang lingkungan tersebut, mengutarakan “Urgensi sedini mungkin terhadap pendidikan lingkungan perlu dilakukan dari rumah. Pendidikan tersebut tidak hanya serta merta mengenai teori, namun melalui kebiasan baik seperti membuang sampah pada tempatnya.” Ujarnya kepada tim SeulangaNews, 3 Februari 2024.
Mona mengatakan bahwa suatu kebanggaan bagi Aceh yang dikenal dengan provinsi yang berlimpahnya sumberdaya alam, namun sayanganya pada jajaran sekolah belum adanya fokus utama terhadap kurikulum yang mengenalkan lingkungan. Pengetahuan terhadap kesadaran lingkungan lebih banyak diberikan di negara maju.
Ia berharap, Pemimpin Aceh harus memiliki perspektif berwawasan hijau. Apalagi Aceh termasuk kedalam Kawasan Ekosistem Lauser yang dikenal dengan paru-paru dunia. Selain itu, bentangan lanskap pantai, gambut, dan lahan basah lainnya memiliki nilai estetik. Sehingga, jangan hanya berpikir tentang pembangunan dalam bentuk fisik, namun sangat perlu diperhatikan pembangunan yang berkelanjutan.
“Ada beberapa hal secara regulasi memang ada kemajuan, misalnya saat ini adanya penyusunan tata kelola ekosistem lahan gambut di Provinsi Aceh yang dimana saya bergabung dalam tim tersebut. Secara konteks berbunyi, namun secara aksi di lapangan perlu dilakukan monitoring. Kendala selama ini, belum adanya pihak yang benar-benar stand by di lapangan.” Pungkas Mona.
Sosok wanita yang lahir di Banda Aceh tersebut memiliki rekam jejak yang kuat dalam lingkup lingkungan, diantaranya Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Pusat Riset Perubahan Iklim Aceh (PRPIA)/Aceh Universitas Syiah Kuala (USK), Pengurus Pusat Riset Pembangunan Pedesaan Berkelanjutan Universitas Syiah Kuala (USK), Pengurus Pusat Riset Kehutanan (FRC) Universitas Syiah Kuala, Ketua Dewan Pakar Jaringan Masyarakat Gambut Sumatera (JMG – Sumatera), Pembina Jaringan Masyarakat Gambut Aceh (JMGA), Anggota Forum Danau Nusantara (FORMADAN), Koordinator Pantau Gambut Simpul Aceh.[](Fira)